Sabtu, 25 Februari 2012

Pembangunan Jalan Purworejo-Magelang


Jalan raya Purworejo-Magelang merupakan salah satu karya besar RAA Cokronagoro I. Jalan dengan panjang lebih kurang 40 kilomater itu sampai sekarang tetap dijadikan jalur utama. Semula jalan Purworejo-Magelang akan dibangun lewat Kaligesing. Dari arah Kaligesing menuju Boronudur dan kemudian masuk Magelang. Alasanya, pada waktu itu karena di daerah timur Sungai Bogowonto sudah cukup ramai. 

Jauh lebih ramai dibanding Purworejo menuju utara lewat Geger Menjangan. Tetapi pembanguan jalan Purworejo-Magelang lewat Kaligesing akhirnya dibatalkan karena ada beberapa persoalan.  Diantaranya, daerah Kaligesing menuju Borobudur harus melewati jalan yang sangat menanjak dan banyak jurang terjal. Selain itu faktor gangguan keamanan juga menjadi salah satu penyebabnya. 

Pada waktu itu memang masih banyak gerombolan pengacau keamanan yang diduga dilakukan oleh sisa-sia pengikut setia Pangeran Diponegoro. RAA Cokronagoro sendiri pada waktu itu juga agak keberatan bila jalan Purworejo-Magelang lewat Geger Menjangan. Sebab untuk melewati Geger Menjangan harus mendaki bukit yang cukup tinggi. Sementara sarana transportasi yang ada pada waktu itu hanya dokar dan pedati. 

Dikhawatirkan baik dokar maupun pedati tidak sanggup melewati bukit Geger Menjangan. Namun demikian, setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya pembangunan jalan tersebut tetap melintasi Geger Menjangan. Untuk memperingati pembangunan jalan Purworejo-Magelang dibangun tugu peringatan yang terletak di Desa Bener Krajan, Kecamatan Bener, Purworejo. Tugu peringatan itu dibangun diatas tanah seluas 36 meter persegi. 

Sayangnya tugu peringatan tersebut kini kondisinya kurang terawat dan semakin tertutup dengan banyaknya pemukiman penduduk. Bentuk bangunan tersebut oblish persegi, dengan tubuh tugu meruncing bagian atas lebih kecil. Kaki tugu berbentuk persegi. Pada tubuh tugu terdapat tulisan dengan bahasa Belanda. “Deze weg is daargesteld onder het bestuur der Residen van Bagelen Jonkh JGOS Don Schmidt Auf Altenstadt En R De Filletaz Bousqet En onder mederwerking van Raden Adipati Tjokronegoro Regent van Purworejo In de jarem 1845-1850”. Pada tugu bagian atas terdapat tulisan angka 1862. 

Dengan membaca skripsi yang terdapat  pada tugu peringatan pembangunan jalan Purworejo-Magelang dapat diterjemahkan dan disimpulkan sebagai berikut : “Jalan ini sudah dibangun beberapa tahun lalu, ketika Karesidenan Bagelen diperintah oleh Jonkh JGOS Don Schmidt setelah menugaskan R De Filletaz Bousqet dan jalan dikerjakan oleh Raden Adipati Tjokronegoro Bupati Purworejo pada tahun 1845-1850”. Dari skripsi tersebut maka jelas jalan Purworejo-Magelang dibangun oleh RAA Cokronagoro I tahun 1845-1850. Namun tugu itu sendiri baru dibangun pada tahun 1862.

2 komentar:

  1. Tingkatkan terus pembangunan sebagai bentuk komitmen para eksekutif di daerahnya masing-masing

    BalasHapus