Jalan raya Purworejo-Magelang
merupakan salah satu karya besar RAA Cokronagoro I. Jalan dengan panjang lebih
kurang 40 kilomater itu sampai sekarang tetap dijadikan jalur utama. Semula
jalan Purworejo-Magelang akan dibangun lewat Kaligesing. Dari arah Kaligesing
menuju Boronudur dan kemudian masuk Magelang. Alasanya, pada waktu itu karena
di daerah timur Sungai Bogowonto sudah cukup ramai.
Jauh lebih ramai dibanding
Purworejo menuju utara lewat Geger Menjangan. Tetapi pembanguan jalan
Purworejo-Magelang lewat Kaligesing akhirnya dibatalkan karena ada beberapa
persoalan. Diantaranya, daerah
Kaligesing menuju Borobudur harus melewati jalan yang sangat menanjak dan
banyak jurang terjal. Selain itu faktor gangguan keamanan juga menjadi salah
satu penyebabnya.
Pada waktu itu memang masih banyak gerombolan pengacau
keamanan yang diduga dilakukan oleh sisa-sia pengikut setia Pangeran
Diponegoro. RAA Cokronagoro sendiri pada waktu itu juga agak keberatan bila
jalan Purworejo-Magelang lewat Geger Menjangan. Sebab untuk melewati Geger
Menjangan harus mendaki bukit yang cukup tinggi. Sementara sarana transportasi
yang ada pada waktu itu hanya dokar dan pedati.
Dikhawatirkan baik dokar maupun
pedati tidak sanggup melewati bukit Geger Menjangan. Namun demikian, setelah
melalui berbagai pertimbangan akhirnya pembangunan jalan tersebut tetap
melintasi Geger Menjangan. Untuk memperingati pembangunan jalan
Purworejo-Magelang dibangun tugu peringatan yang terletak di Desa Bener Krajan, Kecamatan Bener,
Purworejo. Tugu peringatan itu dibangun diatas tanah seluas 36 meter
persegi.
Sayangnya tugu peringatan tersebut kini kondisinya kurang terawat dan
semakin tertutup dengan banyaknya pemukiman penduduk. Bentuk bangunan tersebut
oblish persegi, dengan tubuh tugu meruncing bagian atas lebih kecil. Kaki tugu
berbentuk persegi. Pada tubuh tugu terdapat tulisan dengan bahasa Belanda. “Deze weg is daargesteld onder het bestuur
der Residen van Bagelen Jonkh JGOS Don Schmidt Auf Altenstadt En R De Filletaz
Bousqet En onder mederwerking van Raden Adipati Tjokronegoro Regent van
Purworejo In de jarem 1845-1850”. Pada tugu bagian atas terdapat tulisan
angka 1862.
Dengan membaca skripsi yang terdapat pada tugu peringatan pembangunan jalan
Purworejo-Magelang dapat diterjemahkan dan disimpulkan sebagai berikut : “Jalan ini sudah dibangun beberapa tahun
lalu, ketika Karesidenan Bagelen diperintah oleh Jonkh JGOS Don Schmidt setelah
menugaskan R De Filletaz Bousqet dan jalan dikerjakan oleh Raden Adipati Tjokronegoro
Bupati Purworejo pada tahun 1845-1850”. Dari skripsi tersebut maka jelas
jalan Purworejo-Magelang dibangun oleh RAA Cokronagoro I tahun 1845-1850. Namun tugu itu sendiri baru dibangun
pada tahun 1862.
Tingkatkan terus pembangunan sebagai bentuk komitmen para eksekutif di daerahnya masing-masing
BalasHapusThanks mas Cokronegoro
BalasHapus