Haji Raden (HR) Budi Sarjono
adalah trah keluarga besar Singowijayan. Sejak tahun 1987 HR Budi Sarjono
dipercaya sebagai Ketua Pemelihara Makam para leluhur. Baik Makam Bulus Hadi
Purwo, Makam Kayu Lawang, maupun Makam Raden Bei Singowijoyo di Desa Bragolan.Semua makam tersebut berada di
Kabupaten Purworejo. Sementara di Semarang, semenjak tahun 1986 juga dipercaya
sebagai Ketua Paguyuban Trah Singowijayan Kodya Semarang sampai sekarang.
HR
Budi Sarjono merupakan putra ke dua dari keluarga Raden Sukarso. Dalam silsilah keluarga masih canggah RAA
Cokronegoro I dan Raden Tumenggung Prawironagoro. HR Budi Sarjono BRE lahir di
Temanggung tanggal 6 Nopember 1936, waktu itu ayahnya bertugas menjadi Mantri
Kabupaten Temanggung. Tahun 1950, HR Budi Sarjono lulus Sekolah Rakyat (SR) di
Tegal karena waktu itu ayahnya bertugas di Tegal.
Tahun 1954 lulus SMP Taman Siswa
di Jakarta dan lulus STM Negeri I Pembangunan tahun 1958 di Semarang. Setamat
dari STM HR Budi Sarjono BRE melanjutkan ke Akademi Pekerjaan Umum di Bandung
dan seselesai tahun 1962. Pada tahun 1963 HR Budi Sarjono BRE bekerja di Dinas
Pekerjaan Umum Propinsi Kalimantan Barat.
Tahun 1964 sampai 1968 menjabat
sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Seksi Sanggau, Kalimantan Barat. Tahun 1972
hingga tahun 1975 sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Seksi Singkawang,
Kalimantan Barat. Tahun 1975 sampai tahun 1976 Dinas PU Bagian Jalan dan
Jembatan. Tahun 1976 sampai tahun 1985 menjabat sebagai Kepala Seksi
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Tengah di
Semarang.
Tahun 1985 sampai 1986 menjabat
Kepala Bagian Jembatan dan Jalan di Binamarga Pati. Tahun 1986 sampai tahun
1992 menjabat sebagai Kepala Sub, Dinas
Pekerjaan Umum Binamarga Kedu Selatan di Kutoarjo. Tahun 1993 HR Budi Sarjono
BRE pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Setelah pensiun, HR Budi Sarjono
BRE menekuni dunia usaha dengan mendirikan Hotel Suronegaran. Hotel Suronegaran
dibangun diatas tanah warisan dengan memanfaatkan bekas bagunan pendopo
Kabupaten Purworejo warisan dari RAA Cokronegoro I atau Bupati Purworejo I.
Di Hotel Suronegaran yang
terletak di Jl Urip Sumoharjo No 47 Telp (0275) 322076 bangunan bekas pendopo
yang diperkirakan umurnya sudah 200 tahun tersebut masih terlihat kokoh.
Sebagai pengusaha hotel, tahun 1993 HR Budi Sarjono BRE kemudian masuk menjadi
anggota PHRI (Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia).
Kemudian pada tahun 1996 sampai
tahun 2000 menjadi Wakil Ketua BPC PHRI Kabupaten Purworejo. Setelah itu tahun
2000 sampai 2003 menjadi Ketua BPC PHRI Kabupaten Purworejo. Tahun 2003 hingga
sekarang HR Budi Sarjon BRE masih menjabat sebagai Ketua BPC PHRI Kabupaten
Purworejo dan Korwil (Koordinator Wilayah) V Kedu.
HR Budi sarjono BRE menikah
dengan HJ, Siti Juwaidah dan dikaruniai Lima anak. Yakni Ir, R. Ay Herlian
Primayanti BP, R. Dwiharyanto Budi P, SE, Ir. R. Triyadi Budi Harto, R. Budi
Haryono SH, dan R. Bambang Budi Prayudi, S,Comp.
Ide dan tujuan pembuatan blog Cokronegoro ini
untuk menyatukan keluarga atau Trah Singowijayan yang tersebar di berbagai
daerah bahkan mancanegara. Karena itu melalui blog ini nantinya para
anggota keluarga atau trah bisa mengetahui jika salah seorang putra R.B.
Singowijoyo yang bernama Raden Ngabei Rekso Diwiryo atau KRT Cokro Joyo atau
RAA Cokronegoro I adalah pendiri Kabupaten Purworejo.
Almarhum yang memberi nama
Purworejo dan beliau sekaligus bupati pertama Kabupaten Purworejo. Harapanya, blog
ini bisa menjadi dokumentasi keluarga Trah Singowijayan dimanapun berada.
Sementara bagi masyarakat umum diharapkan mampu menjadi gambaran apa yang
sebenarnya pernah terjadi di Kabupaten Purworejo pada masa lalu.
Tak perlu ada penghargaan
terhadap leluhurnya. Sejarah sudah memberi harga tersendiri. Harga yang sangat
mahal berkat perjuangan kerasnya di masa hidup lamarhum. Hasil karya
Cokronegoro I sampai sekarang masih dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Hal itu
merupakan kebanggaan tersendiri bagi Trah Singowijayan.
Sekedar catatan dalam lembar
kertas bisa terhapus, sekedar keputusan bisa berubah. Tetapi karya monumental
tetap berdiri tegak dan karya-karyanya itu tetap dimanfaatkan orang banyak.
Semoga blog ini bisa menjadi dokumentasi bagi anggota Trah
Singowijayan dan bagi siapa saja yang mau dan ingin mengerti mengenai kebenaran
sejarah.
maturnuwun karya sejarahnya, pak saya sangat tertarik dengan berbagai informasi RAA Cokronegoro I ...
BalasHapusYang jadi pertanyaan mengapa sebagai trah Singowijoyo tidak meluruskan lahirnya Kabupaten Purworejo adalah 18 Desember 1830 saat usulan nama Purworejo oleh Raden Ngabei Rekso Diwiryo disetujui dan beliau jumeneng jadi Bupati pertama dengan Gelar RAA Cokronegoro I, dan membiarkan hari lahir Kabupaten Purworejo adalah saat Prasasti AraHiwang pada 5 Oktober 901 M jaman kerajaan Galuh dengan rajanya Dyah Balitung . Ini sangat rancu dan mengacaukan sejarah. Terutama sejarah Kabupaten Purworejo.
BalasHapusMas HR Budi Sarjono perkenalkan saya HR Imam Bardan bin HRM Sanyoto bin RM Samdani Padmokusumo bin RM Soeseno Padmokusumo bin RAA Tjokronegoro II (RM Tjokrodiwiryo) bin RAA Tjokronegoro I.(atau KRT Tjokrojoyo atau R Ng Reksodiwiryo)
BalasHapusMas HR Budi Sarjono perkenalkan saya HR Imam Bardan bin HRM Sanyoto bin RM Samdani Padmokusumo bin RM Soeseno Padmokusumo bin RAA Tjokronegoro II (RM Tjokrodiwiryo) bin RAA Tjokronegoro I.(atau KRT Tjokrojoyo atau R Ng Reksodiwiryo)
BalasHapusAssalamualaikum ...saya senang sekali bisa menemukan blog ini,krn alm Eyang Putri saya masih keturunan dari Tjokronegaran I,dan putra Beliau(Pakde saya) jg semasa hidupnya pernah bergabung di Yayasan Singowijayan/Kertopati,Salam hormat utk Bpk HR Budi Sarjono dan juga seluruh Poro sepuh..
BalasHapusAssalamu'alaikum perkenalkan saya zaenal abidin masih keturunan kyai kendil wesi kab kendal
BalasHapusAssalamu alaikum semoga semua trah singo wijayan slalu sehat wal afiyat.. perkenalkan saya muhammad ilyas bin saifudin bin sanwikrama bin kartantika bin kartasentika bin chandra sentika .. saya sedang mencari serat sarasilah dari ibu saya dulu dari keraton pernah mendatangi rumah mbah saya namun simbah menolak hadir karna suatu alasan dan saampai sekarang kami kehilangan obor.. dari bin mad ngali bin H abdul karim bin singowijoyo kebumen kalau ada yg tau terkait serat tersebut mohon balas kesaya.. wassalamu alaikum
BalasHapus